TIPS AGAR DAPAT CEPAT DITERIMA KERJA

TIPS AGAR DAPAT CEPAT DITERIMA KERJA

Banyak mahasiswa semester akhir yang seringkali galau dan bertanya-tanya dalam dirinya apakah dirinya dapat diterima kerja dengan cepat di suatu perusahaan atau ia akan lama menganggur sesudah lulus. Nah disini penulis akan memberikan beberapa pencerahan berupa tips-tips agar baik kalian yang sudah lulus dan masih menganggur maupun mahasiswa yang belum lulus dapat cepat diterima kerja setelah lulus.
1.      IPK Mencukupi
Tak dapat dibohongi faktor IPK merupakan salah satu kunci utama agar seseorang dapat membuka gerbang menuju dunia kerja. Banyaknya perusahaan yang mensyaratkan pelamarnya agar mencukupi nilai IPK tertentu membuat sebagian besar perguruan tinggi untuk mensyaratkan mahasiswanya agar dapat mencukupi IPK yang disyaratkan oleh rata-rata perusahaan. Terkadang ada perusahaan yang hanya meminta lebih dari 2,75 (skala 4), namun kadang ada juga perusahaan yang meminta lebih dari 3,25. Semua itu tergantung pada standarisasi IPK pada perguruan tinggi. Dimana secara umum syaratnya adalah sebagai berikut:
·                     IPK Minimal 2,75 (Akreditasi A)
·                     IPK Minimal 3,00 (Akreditasi B)
·                     IPK Minimal 3,25 (Akreditasi C)
·                     IPK Minimal 4,00 (Akreditasi D)
Namun terkadang ada juga perusahaan yang menilainya secara lebih subjektif, misalnya mahasiswa kampus PTN faforit dengan IPK 2,75 akan lebih dipilih daripada mahasiswa kampus PTS yang kurang dikenal dengan IPK 3,25 walaupun secara akreditasi, keduanya memiliki nilai yang sama. Yah kadang memang tidak adil juga kalau dipikir. Namun faktor IPK ini hanya sebagai kunci masuk gerbang dunia selanjutnya, ya dunia kerja

2.        Aktif Berorganisasi
Aktif dalam berorganisasi dapat diibaratkan sebagai bekal agar diterima kerja. Biasanya perusahaan-perusahaan akan menganggap pelamar yang aktif di berbagai organisasi sebagai orang yang telah siap berinteraksi dalam lingkungan kerja yang dinamis. Mengapa? Hal ini karena perusahaan menganggap bahwa pelamar yang telah banyak berorganisasi, telah melatih kemampuan softskill-nya didalam organisasi itu sehingga dianggap sudah matang dalam bekerja bersama baik dengan rekan kerjanya, atasannya, ataupun bawahannya. Organisasi intra-kampus atau intra-sekolah dapatbisa menjadi simulasi sederhana mengenai dunia kerja yang lebih luas cakupannya. Dengan menjalani simulasi dari dunia kerja tersebut, kita dapat menganalisis dan memahami cara yang baik dalam melayani orang, presentasi yang baik, manajemen waktu, serta softskill lainnya, sehingga ketika kerja kita sudah paham mengenai softskill-softskill tersebut. Bahkan anda juga dapat memperluas jaringan yang dapat membantu anda mencarikan pekerjaan. Banyak aktivitas yang dapat dikategorikan sebagai berorganisasi, jika anda mahasiswa, hal ini dapat berupa ikut organisasi Badan Eksekutif Kemahasiswaan, Asisten Laboratorium, Pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (mis Rohis, Rohkris,dsb), maupun Kegiatan Ekstrakuler (seperti unit kegiatan fotografi, unit kegiatan olahraga seperti Karate, futsal, catur, Taekwondo, dsb), atau bahkan hanya menjadi volunteer di suatu event yang diadakan oleh intansi tertentu. Berorganisasi juga tidak harus menjadi pengurus badan organisasi tersebut, namun dapat juga hanya ikut aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh unit kegitan atau organisasi tersebut. Jadi bagi kalian yang masih sempat beroganisasi, berorganisasilah namun jangan sampai melupakan perkuliahan ataupun kegiatan belajar yang menjadi kewajiban mahasiswa/ siswa, karena softskill tanpa diimbangi dengan hardskill yang memadai juga tidaklah baik.
3.        Mempunyai Keahlian Berbahasa Asing yang Baik
Mempunyai keahlian berbahasa asing merupakan salah satu modal dan bekal yang penting dalam bekerja, terutama apabila anda ingin bekerja di perusahaan multinasional. Hal ini karena kita akan semakin dituntut untuk bisa bekerja dengan pekerja-pekerja asing baik sebagai klien maupun rekan kerja. Cobalah kuasai minimal satu bahasa asing seperti bahasa Inggris. Kembangkanlah skill kalian baik dalam berbicara maupun menulis/ membaca. Mengapa? karena di dunia kerja kita pasti akan membutuhkan kedua skill  tersebut ; saya ambil contoh kemampuan berbicara akan dibutuhkan ketika kita harus presentasi dengan klien orang asing atau melakukan percakapan biasa, sedangkan kemampuan menulis akan dibutuhkan ketika kita harus menuliskan surat dinas atau semacamnya ke rekan kerja asing. Jadi jangan anggap remeh salah satunya, karena jika tidak anda akan kerepotan nanti. Belakar bahasa asing (mis bahasa Inggris) tidak harus dilakukan di tempat les,namun juga dapat dilakukan dengan banyak cara misalnya belajar dari internet ataupun software bahasa, membiasakan diri membaca koran bahasa inggris, menonton tayangan berbahasa asing, atau bahkan dari lagu berbahasa asing. Kemudian sesuaikan juga keahlian bahasa asing dengan kebutuhan perusahaan dimana anda bekerja atau dimana anda ingin bekerja. Misalnya jika anda bekerja atau ingin bekerja di perusahaan jepang, maka tingkatkanlah juga kemampuan bahasa jepang anda selain Bahasa Inggris tentu saja.
4.        Memiliki prestasi akademis/ non-akademis
Memiliki prestasi akademis juga merupakan salah satu nilai tambah yang dapat diperhitungkan di hadapan HRD, hal ini karena dengan memiliki prestasi akademis atau non kademis tertentu, oraang tersebut akan dianggap memiliki semangat yang tinggi dan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dalam kerja. Prestasi dapat berupa akademis seperti memiliki gelar cum-laude, memenagi lomba akademik tertentu, atau bahkan jikalau tidak menang, hanya sekedar mengikuti perlombaan akademik tersebut sudah dianggap prestasi yang dapat dilampirkan di CV anda. Prestasi juga dapat berupa non-akademis seperti memenangi lomba karate ataupun fotografi.
5.        Memiliki pengalaman kerja
Memiliki pengalaman kerja sebelumnya juga merupakan bekal yang cukup besar jika anda akan melamar pekerjaan,hal ini karena anda akan dianggap memiliki pengalaman yang cukup dalam bekerja dengan orang lain. Dega pengalaman kerja yang cukup tentu anda diannggap telah mempelajari softskill yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut sehingga anda dianggap akan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan baru yang anda masuki. Bagi anda yang mahasiswa, anda dapat mencari pekerjaan yang sifatnya freelance atau part time, sedangkan bagi anda yang telah lulus namun belum mendapatkan kerja, anda dapat mencari pekerjaan yang sifatnya freelance atau fulltime. Bagi anda yang belum juga diterima di jabatan atau perusahaan idaman anda, carilah pekerjaan yang persaingannya lebih longgar, karena jika diterima, pekerjaan tersebut dapat menjadi batu loncatan bagi karir anda selanjutnya. Magang juga patut untuk dicoba untuk batu loncatan, karena sekarang ini banyak sekali perusahaan nasional maupun multinasional yang membuka program magang yang memiliki upah. Dalam program tersebut biasanya mahasiswa tingkat akhir ataupun fresh-graduated ditraining untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam dunia kerja.
6.        Memiliki Keahlian Komputer yang Baik
Keahlian komputer menjadi semakin penting dalam perkembangan zaman. Hal tersebut dikarenakan penggunaan komputer yang semakin luas dan sistemik di dalam dunia kerja. Keahlian komputer dapat dipelajari melalui kursus, workshop, kuliah ataupun secara otodidak. Anda dapat mempelajari berbagai aplikasi atau software komputer, namun yang perlu anda pertimbangkan adalah apakah keahlian mempelajari software tersebut akan dibutuhkan dalam pekerjaan anda nanti. Sehingga saya anjurkan untuk mempelajari keahlian komputer sesuai dengan bidang pekerjaan yang anda impikan, misalnya jika anda ingin bekerja di sebuah departemen QC di suatu perusahaan manufaktur, anda dapat mempelajari software-software yang berhubungan dengan QC seperti software statistik ataupun software sistem informasi manufaktur. Begitu juga bidang pekerjaan yang lainnya pasti menggunakan software-software yang khas, tergantung pada bidang serta jenis industri dari perusahaan tersebut. Namun sangat disarankan apabila anda semua terlebih dahulu menguasai microsoft office karena akan sangat dibutuhkan dalam dunia pekerjaan nanti.
7.      Kenali diri Anda dan Memperbanyak kebiasaan positif
Dalam wawancara kerja, pewawancara pasti akan bertanya mengenai pribadi anda, apakah kelebihan anda? apakah kelemahan anda? dst. Bagi mereka yang belum mengenali dirinya sendiri pasti akan mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaan tersebut, maka itu perbanyaklah latihan untuk mengenali diri sendiri, terutama kualitas- kualitas positif yang anda miliki. Banyak sekali cara untuk mengenali diri sendiri yang tentunya telah diajari oleh agama masing-masing. Memperbanyak kebiasaan positif juga patut untuk dicoba. Hal ini karena semakin banyak kualitas positif yang anda miliki, biasanya anda akan semakin percaya diri. Meningkatnya percaya diri sangat berhubungan dengan kemampuan anda menjawab pertanyaan dalam wawancara kerja.
8.      Banyak Berbuat Baik dan Berdoa

Tips terakhir dan yang paling disepelekan kekuatannya oleh manusia zaman modern adalah banyak berbuat baik dan berdoa. Berbuat baik bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Saran saya mulailah dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan di sekitar lingkungan kita, contohnya bahkan sempat berfikir untuk memberi makan kucing liar yang berada di jalan bahkan sudah merupakan perbuatan baik. Banyak sekali perbuatan baik yang dapat kita lakukan melalui pikiran, perkataan, maupun perbuatan. Dan dengan berbuat baik tersebut, kita secara otomatis menciptakan sebab agar kita menerima akibat-akibat baik sesuai dengan besarnya perbuatan baik tersebut. Tips selanjutnya adalah banyak-banyaklah berdoa atau beribadah, karena dengan doa, kita bisa menciptakan kesan-kesan positif dalam pikiran kita yang dapat membuat pikiran kita lebih rileks, bahagia dan percaya diri yang tentu sangat baik dalam proses wawancara ataupun proses perekrutan lainnya.

Komentar

Postingan Populer